(Foto:Ist)
SUARAKALTARA.com. TANJUNG SELOR – Masalah pemerataan
dan peningkatan mutu pelayanan tidak terlepas dari peningkatan jangkauan dan
perluasan pelayanan kesehatan, termasuk pembangunan kesehatan di daerah-daerah
terpencil dan daerah perbatasan. Inilah yang menjadi salah satu prioritas
perhatian oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Sementara itu tidak dapat
di pungkiri bahwa masih banyak infrastruktur kesehatan yang kurang di provinsi
termuda ini.
Terutama masyarakat pedalaman dan perbatasan,
sebagian besar masih sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
maksimal seperti yang diharapkan. Gubernur
Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengakui bahwa pembangunan sektor kesehatan tengah
berupaya di kuatkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah melalui
program-program kegiatannya.
Berdasarkan hasil kunjungan Menteri Kesehatan
RI Nila Moeloek di Kaltara beberapa waktu yang lalu mendapatkan respon yang
positif, Kementerian Kesehatan siap mengeluarkan Rp 15 miliar bagi pembangunan
dan peningkatan fasilitas kesehatan di Long Bawan, Krayan dan beberapa daerah
perbatasan lainnya. “Dana itu untuk pengadaan alat kesehatan dan meubelair, begitu
juga Rumah Sakit Pratama Long Ampung yang kita bangun,” Kata Irianto.
Yang sedikit mengalami perlambatan adalah
Rumah Sakit Pratama Sebuku, Kabupaten Nunukan. “Kami harapkan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Nunukan lebih aktif dan berkoordinasi dengan Pemprov mengenai
pengusulan kegiatan usulan anggaran ke pusat,” lanjut Irianto.
Irianto tidak berkilah bahwa keberadaan Rumah
Sakit Pratama di perbatasan yang di bangun sejak tahun lalu, belum bisa
melayani pasien, termasuk Rumah Sakit Pratama yang masih minim alat kesehatan,
tenaga medis, dan utilitas pendukung lainnya. “Bagi yang masih belum beroperasi
itulah yang sedang kita perjuangkan. Bukan hanya alat kesehatan, tetapi juga
dukungan air bersih, perumahan dokter, dan listrik, ditambah lagi di wilayah
terpencil begitu. Kita akan melakukan sesuatu hal baik melalui APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah), maupun perjuangan ke APBN (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara),” Katanya.
Disamping memaksimalkan keberadaan Rumah
Sakit Pratama, masih di bidang kesehatan, Gubernur mengatakan, program dokter
terbang tetap salah satu upaya pemerintah memberi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat pedalaman. Program ini akan terus dikuatkan oleh Kementerian Kesehatan,
bersama program Nusantara Sehat. Program ini juga dilakukan pemerintah dengan
cara mengirim dokter dan relawan ke pedalaman dan perbatasan secara periodik
sejak dua tahun lalu.
Pemprov rencananya akan memperkuat program
pusat tersebut dengan mengadakan speedboat (perahu cepat) yang berfungsi
sebagai ambulans. Ambulans yang beroperasi di atas perairan itu di rencanakan
bisa menjangkau masyarakat di lima kabupaten dan kota. “Kami juga berfikir ada
subsidi penerbangan untuk orang sakit. Ini sudah saya perintahkan ke Dinas
Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Dinas Perindagkop untuk merevisi anggaran,”
kata Irianto. Rencananya subsidi ongkos angkut barang ke daerah-daerah perbatasan
akan di hemat sedikit untuk dialihkan ke subsidi ongkos angkut orang sakit di
perbatasan.(Humas)
No comments