Dermaga Kayu di Pelabuhan Sei Nyamuk (Foto:Ist)
SUARAKALTARA.com,
JAKARTA – Kesiapan Pelabuhan Sei Nyamuk sebagai jalur lintas perdagangan antar
negara menjadi salah satu pembahasan dalam Forum Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia
(Sosek malindo) di Sebatik, Nunukan. Selasa (22/8).
Gubernur
Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, dari laporan
yang diterimanya, Pemerintah Malaysia telah mengunjungi Pulau Sebatik untuk
melihat kesiapan pelabuhan dan speedboat (kapal cepat) Tasbara Sebatik yang
akan melayani rute pelayaran antar dua daerah di perbatasan.
Rencananya,
kata Irianto, untuk meningkatkan keberlangsungan hubungan perekonomian kedua
negara, pemerintah kedua wilayah di perbatasan itu sepakat mengoperasikan Kapal
Tasbara, kapal bantuan dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI. Kapal
cepat ini akan menjadi kapal perintis yang layak untuk melayani jalur pelayaran
Sebatik-Tawau, Malaysia.
Dijelaskan
Irianto, pengoperasian kapal ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut atas
kesepakatan Sosek-Malindo yang di antaranya, speedboat atau kapal cepat di
bawah 7 Gross Tonage (GT) tidak boleh beroperasi. “Karena itu, speedboat
Tasbara ini memiliki kapasitas tempat duduk 40 seat dengan mesin di atas 7 GT
250 PK sebanyak 3 unit mesin,” ungkapnya.
Selain
itu, kesiapan lain yang dilakukan adalah terus membenahi Pelabuhan Sei Nyamuk. Gubernur
mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Nunukan terus berupaya membenahi pelabuhan
tersebut, ditargetkan pada bulan november nanti Pelabuhan Sei Nyamuk segera
beroperasi. “Ini bentuk kesiapan kita, agar jalur perdagangan Internasional
melalui Sebatik-Tawau bisa berjalan lancar. Selain itu, Pemerintah Indonesia
siap mengganti kapal yang lebih layak sambil melihat antusiasme masyarakat
dalam lalu lintas Sebatik-Tawau,” Kata Irianto.
Rencananya,
Pelabuhan Sei Nyamuk akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang. Fasilitas
terminal penumpang terbagi menjadi 3 bagian, dan fasilitas keamanan,
diantaranya adalah mesin X-Ray.
Selain
speedboat Tasbara, speedboat lain yang akan melayani rute Sebatik-Tawau adalah
KM Nunukan Express. Saat ini kapal tersebut masih melayani pelayaran dari
Nunukan-Tawau. Karena itu, jika disetujui, kapal tersebut akan bergeser
menambah armada laut yang ada di Sebatik. “Kami berharap agar pihak Kerajaan
Malaysia dapat membuka pelayaran Sebatik-Tawau,” kata Irianto.
Untuk
mengetahui, saat ini speedboat Tasbara telah emmiliki izin operasional dari
Kementerian Perhubungan RI dan tinggal menunggu izin operasional dari pihak
Pemerintah Tawau, Malaysia. “Setelah itu, lalu lintas pelayaran Tawau-Sebatik
akan segera beroperasi,” tuntasnya.(Humas)
No comments