Humas Provinsi Kaltara
PENGARAHAN : Gubernur
Kaltara Dr H Irianto Lambrie memberikan arahan pada Forum Perangkat Daerah
(FPD) di Gedung Gadis, Rabu (28/2).
SUARAKALTARA.COM - TANJUNG SELOR – Gubernur
Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menjelaskan rencana pembangunan
yang dilakukan instansi pemerintah, sedianya dilakukan secara komprehensif. Hal
ini disampaikannya saat memberikan pengarahan pada agenda Forum Perangkat
Daerah (FPD) di gedung Gabungan Dinas (Gadis), Rabu (28/2).
Menurutnya, pembangunan
dilakukan tidak hanya memperhatikan sektor ekonomi makro dan mikro tetapi juga
kondisi sosial. Misalnya jumlah dokter, tingkat kematian, tingkat kelahiran itu
menjadi penting, karena akan bersinergi dengan indikator ekonomi.
“Karena itu,
saya berharap agar para perencana yang ada di Pemprov (Pemerintah Provinsi)
Kaltara benar-benar mencermati untuk mencegah hal yang tidak diinginkan dalam
pembangunan. Sehingga perencana wajib belajar, belajar dan belajar sehingga
benar-benar memahami perencanaan,” ujar Irianto.
Dalam menyusun
perencanaan, katanya, perencana juga tidak asal dalam mengusulkan program
kegiatan. Namun, harus ada argumentasi yang rasional dengan disertai data
valid. Sebab, data yang valid sangat dibutuhkan dalam penyusunannya supaya
tidak terjadi kekeliruan.
“Misalnya, kegiatan yang
diusulkan merupakan kebutuhan dasar masyarakat Kaltara. Harus dipikirkan
manfaatnya, outcome dan dampak positifnya. Sebab itu juga menjadi faktor
pendorong pertumbuhan ekonomi kita. Apalagi saat ini, pertumbuhan ekonomi kita
sudah cukup signifikan, bahkan tertinggi di Kalimantan,” katanya.
Sehingga hal itu pun
dapat menjadi salah satu indikator untuk menentukan kesejahteraan. Karena
dengan tumbuhnya perekonomian, juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat.
Lalu, program kegiatan juga harus sejalan dengan produktivitas
nasional untuk mendukung visi dan misi pemerintah.
“Kita juga menginginkan pertumbuhan
ekpnomi itu tumbuh berkualitas. Dalam artian, berdampak nyata terhadap
masyarakat. Karena itu, para perencana kita harus memikirkannya, melalui
program-program yang pro rakyat,” sebutnya.
Bahkan tahun lalu,
Gubernur sudah melakukan rasionalisasi belanja pegawai dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD).
Ini dilaksanakan untuk mendukung program yang
dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Tahun ini itu kita lakukan lagi,
sehingga masyarakat pun merasakan pembangunan pemerintah,” tuntasnya.(humas)
No comments